CERPEN 2

                      𝐒𝐈𝐀𝐏𝐀 𝐃𝐈𝐀? 



"Baik semuanya silahkan kembali ketenda masing-masing untuk beristirahat." Suara pengumuman yang sangat keras dari seorang kakak pembina. "Siap laksanakan" balas para siswa dan siswi SMA yang mulai bubar Menuju tendanya. 

Jam  23.42 di sebuah tenda kecil yang berisikan 4 orang sahabat yang tengah menonton film. "Ehh gw kebelet nihh" rengek Zella si tokoh utama cerita kita. "Yaudah ke toilet gih, mau gw temenin ga" tawar Recha salah satu sahabatnya. "gak usah deh lu nonton aja."

" yakin ell ga mau di temenin aku mau nih nemenin "tawar akil dengan suaranya yang lembut. Lagi-lagi Zella menolak " gak usah kil gw bisa kok" balas Zella menolak tawaran dari Akil.

"Yakin lo nanti di seret ke dunia lain mampus loo" sewot kana, teman Zella yang mulutnya paling pedes."Idihh beneran keseret ke alam lain mampus kalian nyariin." Balas Zella tak Terima. 

Akhirnya Zella pergi sendiri menuju toilet yang lumayan jauh dari tendanya. "Aduh kebelet banget gw njir mana toiletnya masih jauh. " Teriak batin Zella. 

Beberapa menit berjalan akhirnya dia sampai di toilet tersebut, toilet yang kelihatannya agak tua tapi bisa di gunakan. 

Tidak butuh waktu lama Zella akhirnya selesai dari urusannya, di jalan menuju tenda dia sedikit bingung jalan mana yang dia ambil tadi, ditengah dengan pikirannya yang memikirkan jalan pulang matanya tertuju pada sebatang pohon yang dibawahnya terdapat buku yang menarik perhatian Zella. 


Perlahan Zella melangkah menuju buku itu, saat sela menyentuh bagian dalam buku itu... 

Tiba-tiba muncul kunang-kunang yang sangat banyak menyelimuti pohon itu sekaligus tubuh Zella, dia menutup matanya karena cahaya dari kunang-kunang itu menyilaukan. 

Saat Zella membuka matanya terlaha dia terduduk di akar barang pohon tadi... 
Tapi daerah di sekitarnya beruang menjadi suasana hutan tenang yang ramah, sesaat Zella mengagumi pemandangan tersebut sebelum sebuah tangan menyapa bahunya lembut. 

"Halo apakah kamu melihat buku di sekitar sini?" Tanya seorang pria muda kepada Zella yang tengah menatapnya dengan keterkejutan, "heyy kamu

" Tanya pemuda itu sekali lagi. Akhirnya Zella terbangun dari rasa kagetnya "ahh iya itu eee..." Zella menjadi dengan suara yang tergagap tapi tangannya menunjuk buku yang tadi sempat dia sentuh. 

"Ahh itu dia, terimakasih yaa sepertinya tadi aku meninggalkan nya di sini" ucap pria itu ramah "i-iya sama-sama" Zella masih dengan suaranya yang tergagap. 


"Oh iya perkenalkan saya Albyan, nama kamu siapa?" Tanya Albyan dengan suara yang sangat Ramah, " ah iya gw Zella "jawab zela singkat tapi suaranya agak sedikit gugu, sejenak melamun akhirnya Zella menatap sosok Albyan itu, " wah!! Gilak ganteng banget cok, tapi kok telinganya panjang gitu ya? "  batin Zella. 

"Eee itu kalau boleh tau umur lu berapa" tanya Zella dengan sedikit bahasa anak moderen "umurku mungkin sekitar dua ratus tiga puluh tahun kamu sendiri berapa?" tanya Albyan kembali "what!! Du-dud dia ratusan tahun!!?" Tentu Zella yang manusia biasa terkejut dengan umur Albyan, "i-iya kenapa memangnya" jawab Albyan dengan suara yang sedikit terkejut akibat suara Zella yang keras. 

"Tidak aku hanya terkejut ternyata kamu bukan manusia yaa" ucap Zella "seperti yang kamu liat aku memiliki telinga yang panjang tapi aku berwujud seperti manusia itu lah kaum elf, di hutan ini aku adalah elf Satu-satunya" jelas Albyan panjang kepda Zella.

"Tapi sebenarnya aku ini adalah manusia, tapi aku menyatu dengan hutan ini jadi beginilah bentukku setelah tinggal bertahun-tahun lamanya hidup di disini" sambung Albyan. "Lalu aku kan disini tersesat apakah aku bisa pulang, ataukah aku akan terjebak di sini, dan bagaimana dengan tubuh ku!! " tanya Zella panik. 

"Tenang dulu kamu bisa kembali setelah setelah kamu di sini bisa membuat salah satu penghuni hutan nyaman denganmu"
Ucap Albyan tenang, "wahh ternyata cukup muda yahh" ucap Zella sombong karena Zella adalah orang yang mudah akrab dengan lawan bicaranya. 

"Oke kamu mau memulainya sekarang?, aku bisa mengantarmu kepada para kurcaci di sini yang cukup ramah" ucap Albyan. "Wahhh boleh tuh" saut  Zella.

Beberapa saat mereka berjalan menulusuri hutan akhirnya terlihatlah rumah para kurcaci yang sangat mungil di mata Zella dan Albyan. "Zazan kita ada tamu ini ayo keluar untuk berbincang-bincang dengannya. 


Terdengar suara pintu kayu kecil terbuka, seorang kurcaci kecil mengintip dari pintu yang hanya di buka sedikit itu. " ayo tak apa dia Adalah manusia ramah, dan semuanya ayo keluar dia tidak akan menyakiti kalian" jelas Albyan kepada para kurcaci yang bersembunyi di rumah mereka. 

"Ha-halo aku Zazan" ucap Zazan dengan malu malu, perlahan dia keluar dari balik pintu dan memperlihatkan wujudnya yang mungil. "Wahh haloo! Kamu sangat mungil" ucap Zella dan dengan semngat menuju kearah Zazan. 
 
pada akhirnya mereka berdua mengobrol sampai meluapkan keberadaan Albyan. Setelah merasa aman para kurcaci lainnya ikut keluar dan mengobrol bersama Zella dan Zazan, sekali lagi Albyan terlupakan:). 

Melihat itu Albyan merasa senang Zella bisa akrab dengan para kurcaci di sini, dalam hatinya dia mengagumi ke Zella yang tengah mengobrol dengan senyumnya yang manis. 
Beberapa jam berlaklu mereka berbincang asik samapai suasana hari sudah sore, "Zella hari sudah sore masih mau ngobrol samapai malam dan lupakan saya"-_- wajah Albyan terkesan cemberut karena beneran jam dia di lupakan. "Ehh iya iyaa" jawab Zella sambil mencoba membujuk Albyan yang merajuk kepadanya, menurut Zella sikap Albyan itu lucu wajahnya sedikit tersipu melihat Albyan yang tengah cemberut. 

"Yaudah sii maafin lah" bujuk Zella setelah beberapa saat membujuk Albyan. "Yaudah saya maafkan tapi kamu harus temani saya untuk mengobrol samapai malam-_-" uacpucap 


Mereka menuju rumah Albyan yang terlihat aesthetic.... 


Saat di rumah Albyan lansung merebahkan badannya di sofa rumahnya. 

Terlihat wajah Albyan yang cemberut menunggu Zella mengajaknya berbicara. 

"Emm Albyan.." Panggil Zella kepada Albyan, "iyyaa" wajah Albyan terlihat sedikit gembira setelah beberapa saat dia menunggu Zella angkat bicara. 

Mereka mengobrol sampai larut malam dan akhirnya Albyan tertidur saat mendengarkan cerita dari Zella tentang kehidupannya. 

Zella ikut tidur di sofa sebelah Albyan tertidur.. 

Besok paginya Zella terbangun karena bau makanan yang harum, ternyata Albyan sedang memasak sarapan untuk mereka berdua. 

"Albyan.. Kamu sedang apa.. " Tanya Zella yang masih mengumpulkan nyawanya sehabis bangun tidur. "Oh morning Zella, aku sedang memasak sesuatu untuk kita makan nanti." Sapa Albyan ramah kepada Zella. 


"Zella sore ini kamu harus balik ke duniamu, karena tubuhmu di dunia sana menghilang begitu saja kalau kamu di sini lebih lama, orang orang di sana akan menyadarinya. " ucap Albyan. Zella hanya diam dan sedikit mengangguk pada Albyan. 

Setelah mereka berdua sarapan, Albyan mengajak Zella untuk mengenalkannya kepada penghuni di dunia lain ini. 

Mereka sangat akrab dengan Zella yang baru saja datang di dunia ini, tapi itu mungkin karena sifat Zella yang sangat mudah akrab dengan lawan bicaranya. 

Albyan ikut senang karena kali ini dia di ajak mengobrol bersama tidak seperti kemarin. 

Sore harinya semua mahluk dunia lain berkumpul untuk mengantar Zella kembali ke dunianya. 

Semuanya menyaksikan Albyan membuka buku miliknya yang pernah Zella Sentuh di buku tertulis, kembalikan dan hilangkan ingatannya. 

Seperti dikemudian Zella masuk dunia lain saat itu, sekarang tubuhnya juga di balut oleh kunang-kunang yang bersinar terang. Zella menutup matanya, dan mendengar parah penghuni dunia lain mengucapkan "selamat tinggal teman lupakan kami, jalani hidupmu dengan baik di sana" ucap para mahluk itu tapi tidak dengan Albyan yang diam saja menatap tubuh Zella menghilang berserta kunang-kunang terang itu. 

Setelah tubuh Zella menghilang dari pandangan Albyan bergerak untuk menutup buku miliknya. Aku akan ada di ingatanmu. Itu ucap Albyan di dalam hatinya dia ingin membuat Zella mengingatnya Walaupun hanya di mimpinya. 

Zella membuka matanya dan mendapati dirinya yang tengah berdiri menatap satu kunang-kunang. Dirinya tersadar dia harus segera kembali ketenda, setelah sampai di tenda dia menyadari dia pergi tidak lama melainkan hanya 15 menit, tapi dia merasa dirinya telah pergi selama berhari-hari, dia merasa sangat lelah untuk berjalan ke tendanya. 


Beberapa hari berlalu sekarang Zella sudah sekolah seperti biasa. 

Dalam beberapa hari itupun dia merasa terganggu oleh pikirannya sendiri. Dia merasa dia kenal sesorang tapi dia tidak bisa mengingat siapa orang itu. Dalam tidurnya pun dia memimpikan seseorang tapi saat bangun dia tidak bisa mengingat orang itu dengan jelas. 

Siapa sebernarnya dia?.. 




Komentar